BanyuasinNasional

Pembangunan Tol Kapal Betung Rusak Jalan Masyarakat

Kerusakan Harus Perbaiki Total Bukan Tambal Sulam

 

Wahanainformasinews.or.id

Banyuasin, – Akibat sering dilewati kendaraan bertonase berat membawa material untuk pembangunan jalan Tol Kapal-Betung, jalan masyarakat yang menghubungkan empat desa dan dua kelurahan dalam wilayah Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, banyak terdapat kerusakan akibat beratnya beban sumbu kendaraan yang melintas tidak sebanding dengan kemampuan kapasitas jalan untuk dilalui.

Hal itu di ungkapkan Lurah Mulia Agung Dadang Adianto, ST., menurutnya karena dampak lalulintas alat berat PT. Waskita Karya saat ini sedang melakukan pembangunan Jalan Tol Kapal – Betung. Melintas di jalan yang bukan kapasitasnya membuat jalan cepat rusak.

“Iya akibat mobilisasi kendaraan besar truck trailer/dumb truck yang bawa alat alat berat, tiang pancang, dan bahan bahan pembuatan beton seperti : split/batu pecah, semen, dan besi behel dll,” kata Dadang Adrianto ST, kepada media ini Jum’at (2/12/22).

Menurutnya, Akses jalan tersebut satu- satunya akses jalan keluar masuk masyarakat beberapa Desa, diantaranya Desa Tanjung Kepayang, Desa Suka Mulia, Dusun Karang Petai Kelurahan Pangkalan Balai, Desa Tanjung Menang dan Desa Sri Bandung dan Kelurahan Mulia Agung sendiri.

“Karena hanya jalan ini cuma satu-satunya akses yang bisa dilalui maka pihak PT Waskita Karya juga menggunakan jalan tersebut untuk keluar masuk kendaraan besar yang bermuatan berat, dan hari ini kita berkordinasi dengan pihak Waskita Karya untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak” terangnya.

Selain jalan, Dadang juga menyebut dari lalulintas alat berat yang keluar masuk juga berdampak pada Gapura jalan, tandan pengenal masuk jalan ikut rusak di serempet kondaraan panjang bermuatan beban jalan nasional memaksa masuk ke kapasitas jalan desa akibatnya fatal.

“Untuk kerusakan selain jalan tersebut yaitu Gapura, masyarakat berharap di ganti bangunan gapura yang representatif (yang baru) karena sangat diperlukan tanda pengenal bahwa jalan ini merupakan akses utama ke desa-desa,” tambahnya.

Selaku Lurah, Dadang mewakili masyarakat berharap agar kerusakan dampak dari lalulintas alat berat PT Waskita karya, jalan masyarakat dapat dibangun kembali seperti semula lebih bagus ditambah bukan dikurangi.

“Harapan kami usahakan dapat dikembalikan seperti semula dan bagusnya di lapisi Aspal agar lebih terjamin kekuatan jalan ini, karena jalan ini berstatus jalan Kabupaten dan satu-satunya keluar masuk warga desa, jalan yang sudah dibangun pada tahun 2015 dengan lebar 6 m, panjang 500 m dan cikal bakal sumber inspirasi ke jalan selanjutnya, kami tidak terima jika kerusakan jalan di tambal sulam,” tegas Dadang.

Menurutnya, apa yang di sampaikan tentang akses jalan tersebut dengan bersama Pemerintah Kelurahan, dan Pemerintah Desa lain agar jalan yang rusak untuk diperbaiki.

“Kami bersama-sama baik Pemerintahan Kelurahan Mulia Agung, Pemerintahan Desa Tanjung Kepayang dan Pemerintah Desa Suka Mulia, berharap jika jalan ini ada rusak, mohon di rehab dikarenakan status jalan Kabupaten dan akses satu-satunya keluar masuk warga Desa-desa, secara lisan Waskita Karya mengatakan siap” pungkasnya.

Sebelumnya juga pasilitas jalan di Desa Sukamulya Kecamatan Banyuasin III juga mengalami kerusakan dampak mobilisasi kendaraan alat berat PT Waskita Karya yang melintasi jalan tersebut.

“Benar itu karena mobil alat berat, kami sudah sampai ke pihak Waskita dan mereka akan memperbaiki, kerusakan jalan ini,” kata Firman Kades Sukamulya.

Sementara Humas PT Waskita pembangunan jalan tol Kapal Betung, Yongki dikonfirmasi melalui telepon secara singkat mengatakan pihaknya melakukan perbaikan jalan rusak tersebut.

“Iya lagi di perbaiki dari Waskita,” jawabnya singkat.

 

Laporan : SMSI Banyuasin

Editor : Martin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *