BanyuasinNasional

Galian Irigasi di Stop Warga Desa Pagar Bulan

Wahanainformasinews.or.id

Banyuasin – Pekerjaan saluran Irigasi Sawah Tadah Hujan Desa Pagar Bulan oleh pihak ketiga beberapa waktu lalu akhirnya di stop warga, program Daerah Irigasi Rawa (DIR) dinilai warga dapat membuat sawah mengering, lantaran air yang seharusnya menggenangi lahan pertanian kini beralih ke saluran yang dibuat menggunakan alat berat.

Program DIR yang baru dikerjakan sepanjang 400 meter, dengan kedalaman lebih kurang 3 meter, membuat beberapa lokasi sawah warga mengalami kekurangan air, akibatnya pekerjaan dihentikan warga sebelum surve dan sosialisasi dari Pemerintah Banyuasin beberapa waktu lalu oleh Kepala Dinas PUTR dan Asisten 1 Pemda Banyuasin.

Suandi pemilik lahan sawah tadah hujan yang berada persis di dekat galian saluran irigasi mengaku, akibat dari pembuatan saluran irigasi yang dikerjakan pihak ke-3 ternyata membuat lahan persawahan kekurangan air bukan menambah air.

“Disini lahan persawahan kami yang tadinya ada air sekarang  menjadi kering setelah galian tersebut, sejak ada galian saluran irigasi air di sawah berpindah ke dalam saluran itu. Dampak kekeringan itulah yang menjadi permasalahan di Desa Pagar Bulan program DIR ini ditolak,” ujarnya, Senin (9/8/2021).

Lanjut Suandi, dampak dari saluran ini bukan hanya membuat persawahan kering tetapi ikan-ikan dari sungai musi yang menjadi sumber penghasilan warga tidak dapat masuk karena tertutup kanal galian yang ditutup saat pekerjaan.

“Rencana pembuatan saluran irigasi ini pun bukan hanya satu, tetapi tiga jalur disepanjang lokasi lahan sawah warga, yang pertama jalur dari pematang, kedua jalur tengah dan ketiga jalur darat. Ditambah adanya kanal milik perusahaan itu otomatis tambah kering sawah kami, ini sangat merugikan petani. Sebelum adanya kanal persawahan bahkan tanpa adanya program pembangunan penghasilan petani Desa Pagar Bulan makmur,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Darwen Petani sawah tadah hujan Desa Pagar Bulan mengatakan, program pengairan sawah tadah hujan yang ditargetkan Pemerintah Banyuasin dalam meningkatkan hasil gabah kering giling itu sangat bagus, sebab untuk tetap subur dan hasil melimpah padi membutuhkan banyak air.

“Seabgai petani padi kami sangat bangga mendapat perhatian dari pemerintah, namun bantuan yang diberikan perlu pertimbangan karen ini menyangkut hidup orang banyak, selain bertani padi kami juga memanfaatkan sungai yang akan dijadikan saluran primer sebagai tempat mencari ikan, pembuatan saluran sudah membuat sawah mengering tidak menutup kemungkinan ikan juga akan menghilang,” tutupnya.

Laporan : Echi

Editor : Martin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *